Cara Mengetahui keaslian Batu Akik Combong
Batu Combong umumnya dari jenis Batu Akik Sulaeman. Tapi ada juga dari Jenis kecubung yang sering disebut sebagai kecubung combong. Kecubung Combong ini sangat langka dibanding keberadaan Batu Akik Sulaeman yang combong. Adakah muatan gaib yang membawa Batu Combong ini berkhasiat menjadi batu pengasihan, atau yang lainnya?
Secara umum, Batu Combong memiliki ciri-ciri fisik yang khas, yaitu memiliki lubang di tengah, atau di pinggir penampang batu. Jenis Batu ini cukup banyak dijumpai di para penjual batu cincin di kaki lima. Umumnya dari Jenis Batu Akik Sulaeman. Dan belum pernah disebutkan yang masuk golongan batu Mulia tapi memiliki lubang/combing kecuali Kecubung (kecubung combong).
Seperti pada umumnya batu Akik, Batu Akik Combong memiliki kadar keras cukup rendah, yaitu antara 5 – 6 Mohs, hal ini dikarenakan memiliki mineral umum yang berupa cadas, serta ikatan antar molekul yang tidak seerat batu Mulia kelas-1. Mitos dan cerita mistik yang beredar adalah semua batu yang berlobang di tengahnya menyimpan tuah/khasiat tersendiri, terutama sekali untuk pelet atau pengasihan?
Selama ini, banyak masyarakat mempercayai dan mencari Batu Combong karena tuahnya. Walaupun batu Akik Combong cukup ini mudah kita temui dipasaran, tapi untuk mencari yang benar-benar bertuah dan memiliki khasiat tidaklah mudah. Karena untuk BAtu Akik Combong yang disebut benar-benar berkhasiat harus melalui serangkaian pengujian yang bersifat supranatural. Dilihat dari fisikal, banyak dipasaran Batu Akik berfisik Combong, tapi sebenarnya batu ini combongnya adalah buatan (bukan asli alam). Batu Combong menurut informasi berasal dari bahan yang mempunyai banyak unsur air, diantaranya:
- Batu yang berasal dari bahan cadas kali atau pegunungan yang mempunyai warna kuning bercampur orange. Batu dengan ciri khas seperti ini mempunyai 3 pamor/ruas batu, yaitu : a. Pamor Sulaiman.b. Pamor Air Widuri dan c. Pamor Collono (mulus). Batu ini disebut Kinyang atau Kenanga.
- Batu yang berasal dari mata air yang membeku dan mempunyai ciri khas warna hitam. Batu ini mempunyai dua pamor: a. Pamor Madu; dan b. Pamor Sulaiman.Batu ini disebut sebagai Yaman Jawa
- Batu yang berasal dari dalam batu cadas. Dan biasa mempunyai warna putih gajih atau lemak. Batu ini mempunyai bermacam-macam pamor. Seperti: Urat Serabut, Urat Widuri, Urat Sumur Bandung, Urat Cempaka, Urat angka, dan lain-lain. Biasanya batu ini disebut Angkik.
Cara Mengetahui keaslian Batu Akik Combong
Banyak penjual mengatakan Batu Akik Combong yang dijual sebagai Batu Combong yang asli memiliki lubang dari alam. Tapi tidak ada salahnya kita meneliti sebelum membeli karena saat ini banyak dijual Batu Combong yang Aspal (Asli Tapi Palsu). Ada beberapa cara untuk meneliti keaslian Batu Akik Combong :
- Apabila dipegang, Batu berasa berat dan didalamnya mempunyai serabut urat batu.
- Apabila Lubang dilihat dari dekat, lubang tersebut bersifat alami, bukan bikinan, seperti dikikir atau dibikin beraneka bentuk lubang.
- Permukaan lubang terlihat dan berbentuk kasar serta tidak mulus.
Mengenai Batu Akik Combong, ahli perbatuan Indonesia, Ir. Sujatmiko melakukan penelitian dan menyebutkan telah menemukan sesuatu pada sebuah bahan batu yang penuh dengan lubang. Di dalam Batu Combong yang dia lihat lewat kaca pembesar, banyak dilihatnya mkhluk hidup. Namun entah dari jenis apa. Yang pasti di dalam batu itu dihuni beberapa spesies yang sulit dipahami oleh akal kita.
Mungkinkah itu hanya sekedar keberuntungan atau memang nyata? Wallahu’alam. Tapi menurut dunia supranatural, Batu Combang yang asli memang mempercayai kekuatan yang bersumber dari makhluk gaib. Si makhluk bersemayam di dalam sebuah batu cincin tersebut. Informasi yang lain menyebutkan tabir rahasia dari tuah Batu Combong lewat ajaran dan ilmu para Ahli Hikmah terdahulu.
Informasi menyebutkan bahwa di zaman para Wali Songo, Batu Combong banyak digunakan sebagai pengukur waktu jam untuk melaksanakan kewajiban sholat. Para Wali memahami Batu Combong pada masa itu dengan nama “Tuloq Ukur” (Batu Pengukur). Batu ini akan jadi penentu waktu lewat sinar matahari yang masuk lewat lobangnya. Baru setelah para Wali menemukan cara lain yang lebih simple tentang menentukan waktu. Batu Combong beralih fungsi menjadi batu kecil lewat asahan tangan para Wali Allah yang disebut dengan nama Angkik Jawa Sih Pingalem (Akik Jawa yang disukai). Mungkin dari asal nama inilah, sehingga batu ini mempunyai tuah atau berkhodam.
Posting Komentar